Allah menganugerahkan al-hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Qur'an dan As-Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah maka ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).

Friday 30 December 2011

Bedanya Orang Indonesia yang di Makkah dulu dan sekarang


"Apa beda jejak Syeikh Nawawi di Makkah dengan orang Banten sekarang dan dahulu ketika tinggal di Makkah?", tanya seorang petugas pelayanaan jamaah haji kepada pemilik Kedai Bakso Si Doel yang bernama Suwanda di Makkah. Lawan bicaranya tak bisa menjawab. Berulang kali Suwanda berusaha keras berpikir, namun sayang seribu sayang tak ada jawaban keluar dari pikirannya.

"Kalau ingin tahu, dulu orang Banten ke Masjidil Haram kebanyakan untuk belajar dan berhaji, sekarang untuk jualan bakso.", kata petugas pelayanan jamaah haji itu. Mendengar jawaban itu, Suwanda hanya bisa nyengir. Sindirian itu begitu telak masuk ke hatinya.

Bercermin kepada Para Ulama' memang penting. Namun kali ini kita akan bercermin kepada salah satu dari Ulama' yang lahir tidak jauh dari kita, yaitu lahir di Banten. Salah satu dari Ulama' itu adalah Syaikh Nawawi Al-Bantani bin Umar bin Araby(1814 - 1897) yang hidup di abad 19 dan mengajar di Masjidil Haram. Nawawi Al-Bantani mengaji ilmu sejak masa kecil dan memperoleh didikan ilmu dari ayahnya yang mengajarinya ilmu nahwu, fiqh, dan tafsir. Berkat bakat dan kecerdasan yang Allah karuniakan serta bimbingan ayahnya, Nawawi ini telah hafal Al-Qur'an sejak kecil. Dan pada usia yang masih belia yaitu 15 tahun, Nawawi Al-Bantani berani menempuh perjalanan lintas benua.

Nawawi Al-Bantani menuju Mekkah untuk memperdalam ilmunya. Usai berhaji ia pun bermukim di tanah suci. Selama tiga tahun di tanah suci ia belajar ilmu kepada Ulama Masyhur di Masjidl Haram. Akhirnya pada tahun 1832 M, Nawawi Al-Bantani pulang dari tanah suci ke tanah air. Pada saat kembali ke tanah air, ia mengganti almarhum ayahanda mengasuh pesantren di Banten yang saat itu Banten dalam cengkaraman penjajah Hindia-Belanda. Dan terhadap kolonialisasi saat itu Nawawi Al-Bantani bersifat tidak agresif dan tidak reaksioner. Ia fokus pada dunia ilmu, membimbing para santrinya, dan menegakkan kebenaran dan agama Allah SWT dari pesantren. Kosentrasinya jauh lebih menarik saat ia memutuskan hijrah ke Makkah untuk menimba ilmu. Menimba ilmu kali ini benar-benar hijrah menetap di Makkah selama tiga puluhan tahun. Talenta cerdas dan ketekunan mengantarkan KH Nawawi Al-Bantani menjadi murid yang menonjol di lingkaran ilmu Masjidil Haram. Tatkala Imam Masjidil Haram Mekkah beranjak uzur, beliau menunjuk KH Nawawi Al-Bantani menggantikannya sebagai Imam Masjidil Haram. Selain Imam Masjidil Haram, ia juga mengajar ilmu dan halaqah (diskusi ilmu) di Masjidil Haram.

Sejak itu dia menyandang gelar Syaikh, Syaikh Nawawi Al-Bantani. Ia memberi pengajaran mulai jam 07.30 hingga 12.00 menurut laporan Prof. Snouck Hurgronje. Sarjana orentialis pada tahun 1884 - 1885 menyisiri Makkah untuk kepentingan pemerintahan kolonial Hindia-Belanda juga menyelidiki aktivitas pengajaran Syaikh Nawawi Al-Bantani di Masjidil Haram. Meski jauh dari tanah air, aktivitasnya di Makkah terus diintai kolonialis Belanda. Banyak orang dari berbagai penjuru berguru kepada Syaikh Nawawi Al-Bantani termasuk dari tanah airnya. Hingga banyak para muridnya menjadi ulama besar pula, seperti: KH Khalil Bangkali Madura, KH Asy'ari Bawean Madura, KH Asnawi Kudus, KH Tubagus Bakri, KH Aryad Thawil Banten, KH Hakim Asy'ari Jombang, KH Perak Daud Malaysia. Mereka mendedikasi hidup sebagai guru di pesantren salaf. Karenanya pantas bila Syaikh Nawawi Al-Bantani disebut guru besar  (The Great Scholar) pesantren salaf. Menyandang gelar seperti itu memang panta baginya, karena penguasaannya terhadap ilmu yang membentang luas, meliputi tafsir Al-Qur'an, hadist, tauhid, tarikh islam, fiqh, tata bahasa arab, dan akhlaq.

Syaikh Nawawi Al-Bantani termasuk ulama masyhur pada abad 14 H (19 M). Ia sering disejajarkan dengan kebesaran  Imam Nawawi, tokoh ulama madzhab Syafi'i dan penulis Syarah Shahih Muslim & Riyadhush Shalihin. Meskipun ia digelari sebagai Imam Nawawi kedua, ia tetap digelari Syaikh Nawawi dan bukan Imam Nawawi.

Di akhir hayatnya, ia begitu produktifnya hampir-hampir tidak mengajar langsung murid-muridnya. Hal itu berlangsung selama 15 tahun karena ia sepanjang harinya mencurahkan diri menulis kitab-kitab dengan sangat produktif. Sejarahwan telah mencatat bahwa Syaikh Nawawi Al-Bantani telah membukukan kandungan ilmunya dalam 115 kitab. Dictonary of Arabic Printed Books telah mencatat 34 judul buku yang ditulis oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani.

Pada tanggal 25 Syawal 1314 H (1879 M), Syaikh Nawawi Al-Bantani menghembuskan nafas terakhir pada umurnya kedelapan puluh empat.

Apa pun itu, selang seabad kemudian yang muncul memang sedikit berlainan. Dahulu ada Nawawi yang punya nama besar sebagai intelektual dengan ratusan kitab dan murid. Namun, kini ada Suwanda yang punya warung bakso dengan ratusan pelanggan. Zaman memang sudah berubah.

Jagalah Allah, Allah 'kan menjagamu


Foto Masjid Baiturrahman Banda Aceh yang selamat dari  bencana gempa dan Tsunami tahun 2004.
Banyak fakta menunjukkan bahwa masjid selamat dari kejadian bencana yang dahsyat, termasuk beberapa masjid yang ada di Aceh dan sekitarnya karena Masjid adalah rumah milik Allah SWT (baitullah) yang diberkahi, sehingga Allah tidak akan membiarkan   hancur seperti tempat umum lain yang tidak diberkahi.
Fenomena demikian tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga bencana yang terjadi di Negara lain seperti di Turki misalnya, ketika terjadi gempa semua bangunan rata dengan tanah, kecuali masjid dan madrasah yang dipergunakan untuk mengajarkan ilmu agama. Ketika Turki barat digoncang gempa hebat tahun 1999 masjid-masjid tetap selamat dan  berdiri tegak, gempa yang menghantam propinsi Golkok  barat,  yang terletak 60 kilometer dari Istanbul Turki dengan jumlah korban yang melampaui lebih dari 6000 orang, ribuan orang terluka dan hilang terkubur di bawah puing-puing.
Sebuah Masjid di Golkok barat, Turki Selamat dari Gempa tahun 1999.

Masjid Kobe yang dibangun pada tahun 1928 yang pada tahun 1945 Jepang dijatuhkan bom atom oleh Amerika di kota Hiroshima dan Nagasaki. Kota Kobe pun juga tidak ketinggalan menerima akibatnya, dapat dibilang Kota Kobe rata dengan tanah. Ketika bangunan di sekitarnya hampir rata dengan tanah, Masjid Muslim Kobe tetap berdiri tegak. Masjid ini hanya mengalami keretakan pada dinding luar dan semua kaca jendelanya pecah. Bagian luar masjid menjadi agak hitam karena asap serangan bom. Tentara Jepang yang berlindung di basement masjid selamat dari ancaman bom, begitu juga dengan senjata-senjata yang disembunyikannya. Masjid ini kemudian menjadi tempat pengungsian korban perang.


Fenomena mengapa masjid masjid itu selamat dari bencana hebat? Jawab : karena tempat itu diberkahi Allah SWT dan Allah menjaga yang masih menegakkan kalimat Allah. Berkah artinya diliputi kebaikan, karena banyak dikunjungi untuk ibadah, beramal dan berdzikir yaitu menyebut-nyebut dan mensucikan Nama-nama Allah SWT.
Mungkin akan berbeda akibatnya, meskipun itu juga masjid bila tidak difungsikan untuk ibadah dengan baik, masyarakat lingkungan tidak mau memakmurkannya.  Karena itu berkah Allah berkaitan erat dengan bagaimana masjid itu difungsikan secara maksimal. Bila suatu masjid diabaikan oleh masyarakat sekitarnya, akan mengurangi keberkahannya, bahkan hilang berkahnya.

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَن يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. At-Taubah:18)

Bahkan rumah tinggal yang tidak termasuk masjid, bila diberkahi insya Allah akan diselamatkan dari bencana yang melanda. Tentu saja rumah itu dihuni orang-orang beriman taat yang suka beramal shalih dan digunakan untuk membaca Al Quran, atau berdzikir kepada Allah.
Tanda bukti kebenaran Islam.
Aspek lain mengapa  Allah  menyelamatkan masjid dari  gempa bumi? Hal ini bukan karena bangunannya istimewa hingga berbeda dalam standar konstruksi dan desain arsitekturnya, konstruksinya biasa saja tetapi tetap berdiri kokoh saat gempa hebat melanda hal ini agar menjadi sebuah pesan bahwa agama Islam ini adalah tempat yang aman bagi semua orang yang mau  mengimani dan mentaatinya  bahkan dengan bahaya yang lebih besar.
Islam adalah agama yang telah dipilih Allah  bagi semua manusia sejak diutusnya Nabi Muhammad SAW. Jika tidak, mengapa  Allah membiarkan hancur tempat dan rumah-rumah ibadah  selain masjid? Ini juga untuk membantah alasan orang-orang kafir di hari kiamat, ketika mereka berdalih tidak mau beriman karena tidak pernah mendapat petunjuk kebenaran Islam. Selamatnya masjid dari kejadian gemba sebagai bukti ayat Allah yang telah ditunjukkan didepan mata, dilaporkan oleh badan-badan dan media cetak maupun elektronik,  tetapi hati manusia tetap keras  tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka orang-orang kafir itu di hari kiamat kelak tidak mampu berdalih/beralasan.

Maka benarlah sabda Rasulullah, "Jagalah Allah, maka Allah 'kan menjagamu." Beberapa Ulama' menjelaskan bahwa maksud 'Jagalah Allah' adalah 'Kenalilah larangan-larangan-Nya dan janganlah kamu langgar itu, laksanakanlah perintah-perintah-Nya dan senantiasalah dalam takwa. Beberapa Ulama' juga menjelaskan bahwa maksud 'Allah menjagamu' ialah 'kesudahan dari perbuatan sebelumnya (menjaga Allah) yaitu Allah menjaga dan melindungi diri, harta, keluarga, agama, dan duniamu.



ﭐحْفَظِ ﭐللّهَ يَحْفَظْكَ

Thursday 29 December 2011

Untuk Semua Perempuan


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah, atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya.
Lalu bagaimana dengan ayah?
Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari. Tetapi tahukah kamu bahwa ternyata ayah-lah yang mengingatkan ibu untuk menelponmu Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, ibulah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang ayah bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil, ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Maka setelah ayah mengganggapmu bisa, ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian ibu berkata, "Jangan dulu ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya". Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....
Tapi sadarkah kamu? Bahwa ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, ibu menatapmu iba.

Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas, "Boleh, kita beli nanti. Tapi tidak sekarang".

Tahukah kamu bahwa ayah melakukan itu karena ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata, "Sudah dibilang! Kamu jangan minum air dingin!". Berbeda dengan ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja.....
Kamu mulai menuntut pada ayah untuk dapat izin keluar malam dan ayah bersikap tegas dan mengatakan, "Tidak boleh!".

Tahukah kamu bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu?

Karena bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat-sangat luar biasa berharga. Setelah itu kamu marah pada ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah ibu.
Tahukah kamu bahwa saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya bahwa ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu!

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir. Maka setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut, ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati ayah akan mengeras dan ayah memarahimu.

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti ayah akan segera datang? Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan ayah.

Setelah lulus SMA, ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang dokter atau insinyur.

Ketahuilah bahwa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti. Tapi toh ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan ayah

Ketika kamu menjadi gadis dewasa dan kamu harus pergi kuliah di kota lain, ayah harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat. Hal yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT, kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan ayah tahu bahwa ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan. Keluar kata-kata dari mulut ayah, "Tidak.... Tidak bisa!" Padahal dalam batin ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti ayah belikan untukmu".

Tahukah kamu bahwa pada saat itu ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana, ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu, dan ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa dan telah menjadi orang.

Sampai saat seorang teman lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya, ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..

Karena ayah tahu bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....
Saat ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, ayah pun tersenyum bahagia.

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Ayah menangis karena ayah sangat berbahagia, kemudian ayah berdo'a....

Dalam lirih doanya kepada Tuhan, ayah berkata, "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik....

Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik. Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."



Setelah itu ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk dengan rambut yang telah dan semakin memutih dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya,  ayah telah menyelesaikan tugasnya.


Ayah, Bapak, atau Abah kita...
ialah sosok yang harus terlihat kuat...
bahkan saat tak kuat untuk tak menangis...
ia harus terlihat tegas bahkan saat memanjakanmu. .
dan ia adalah yang orang pertama yang selalu yakin
bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Bersyukurlah bagi yang masih berayah, berbaktilahh kepadanya. Karena berbakti kepada orang tua bukan kepada ibu saja. Ingatlah, tanpanya kita 'kan kesusahan untuk mencari rezeki Allah.

Diadaptasi dari: Bukhori Ahmad's Note

Ternyata ibuku selama ini seorang "Pembohong Besar"


Saat kecil, kumerasa aku adalah anak yang paling bahagia. Minta ini dituruti, minta itu diberi. Kasih sayang ibu kepadaku juga begitu besar. Tidak sampai ibu memarahiku, apalagi memukulku.

Namun saat usia beranjak empat tahun, saat itu juga aku mulai mengenal bangku sekolah. Bukan sekolah tepatnya, tapi bermain. Mengenal beberapa teman dan dua orang dewasa yang selalu mengajari kami ditempat itu. Baru kutahu kalau dua orang dewasa itu disebut ibu guru. Ibu masih saja setia dengan kasih sayang yang diberikan padaku. Namun, kurasakan kasih sayang itu kian luntur.

Ibu jadi sering memarahiku, bahkan tidak segan mencubit bagian tubuhku ketika beliau memerintahkan sesuatu namun tidak kuindahkan karena aku lebih asyik bermain. Aku sering menangis dan menganggap ibuku jahat. Belum lagi, saat aku terlibat pertengkaran dengan seorang teman. Ibu tidak pernah membelaku, justru beliau memarahiku. Tidak jarang kurasakan kebahagianku yang dulu telah hilang. Kini aku merasa menjadi anak yang tidak dekat dengan kebahagian seiring dengan perilaku ibu yang sering memarahiku dan tidak sesering dulu menuruti permintaanku. Kenapa Ya Allah… kini ibuku tidak sayang lagi padaku…

Namun pengaduanku kepada Allah itu serta merta terjawab saat kurasakan belaian lembut di kepalaku ketika aku tertidur setelah sempat kurasakan kemarahan ibu sebelumnya. Apakah ibu menyesal karena telah marah padaku?? Ah…dalam hati aku berkata damai, ‘ternyata ibu masih sayang padaku!!’ Tapi apakah aku masih merasa menjadi anak yang paling bahagia??

Saat usiaku mulai mengajakku untuk sedikit berfikir, saat itu pula kusadari bahwa ibu telah mulai tidak jujur padaku. Begitu banyak kebohongan yang ibu katakan…

Kondisi ekonomi keluarga terpaksa mengajak kami untuk tidak dapat merasakan kenikmatan berlebih dalam hal materi seperti orang-orang lain. Ketika makan, sering kali ibu memberikan sekedar nasinya untukku. Seraya memindahkan ke dalam piring kecilku, ibu berkata, ”Makanlah nak, ibu masih kenyang…” (KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA)

Suatu siang terik, masih di bangku sekolah yang lebih kuanggap tempat bermain. Kulihat ibu telah setia menungguiku dibawah pohon sawo. Saat kuhampiri, kulihat peluh yang meleleh disekitar wajah ibu. Dengan cekatan ibu menggendongku dalam perjalanan pulang. Kulihat, peluh semakin banyak diwajah bahkan sekujur tubuh ibu. Saat aku minta turun untuk jalan sendiri, ibu berkata, ”Tidak usah nak, ibu tidak capek…” (KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA)

Masih kuingat saat malam mulai merayap, hujan lebat menerpa pohon-pohon, hembusan angin menerpa dedaunan, dan hawa dingin mulai menusuk tulang. Kami berdua tidur diatas kasur kusam dan berselimutkan kain tipis. Kurasakan ibu menyelimutiku dengan rapat. Saat kulihat ibu tidak berselimut, ibu berkata, ”Lekaslah tidur anakku, ibu tidak kedinginan…” (KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA)

Ketika telah menduduki sekolah dasar, aku mengikuti upacara hari kemerdekaan di lapangan sekolah. Kulihat ibu setia menunggu diantara ibu-ibu yang lain. Ketika usai, kuhampiri ibu yang dengan senang hati menyambutku. Diulurkannya kepadaku segelas es teh manis untuk segera kuminum. Aku memang berpeluh, namun ibuku juga tidak kalah berpeluh. Setelah kuteguk beberapa, kuulurkan kembali kepada ibu bermaksud mempersilahkannya minum. Namun sambil tersenyum ibu berkata, “Habiskan saja, ibu tidak haus…” (KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT)

Pagi-pagi, kulihat ibu telah tiba dari pasar. Dalam tas yang dijinjingnya, ibu keluarkan sebungkus ikan basah yang dibeli tadi di pasar. Ibu beli ikan…aku senang bukan main. Begitu juga ibu, kulihat senyumnya mengembang. Segera dimasaknya ikan itu. Begitu aku tiba dari sekolah, telah terhidang sepiring nasi dengan sayur bayam dan sepotong ikan goreng. Dengan lahap aku menyantapnya karena tidak sering aku merasakan seperti ini. Kuperhatikan ibu makan disampingku hanya dengan sayur bayam dan sedikit sambal. Ketika kuambilkan sepotong ikan di piring, ibu menolak dan mengembalikannya. Ibu meneruskan makan, dan demi melihatku yang memandangnya beliau berucap, “Teruskan makanmu, ibu tidak suka ikan…” (KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA)

Saat ujian tiba, aku benar-benar mempersiapkan semuanya. Aku tidak mau mengecewakan ibu yang telah tulus atas semua yang diberikannya padaku selama ini. Aku belajar dan berdo’a tak henti-hentinya supaya dapat lulus sekolah dasar dan melanjutkan ke tingkat selanjutnya. Tiba mata pelajaran kesenian yang besok akan diujikan, aku menambah porsi belajarku mengingat aku tidak terlalu mahir dalam pelajaran ini. Hingga larut malam, ibu masih menemaniku. Setelah lelah, akhirnya aku memutuskan untuk menyudahi belajarku dan beranjak tidur. Namun kulihat ibu pergi ke dapur dan menyiapkan kotak makan serta perlengkapan lainnya untuk kubawa ke sekolah besok. Ketika akan kubantu, ibu menjawab, “Cepatlah tidur. Besok kamu akan ujian, biar ibu saja yang menyiapkan semuanya. Ibu tidak ngantuk…” (KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM)

Ujian usai, dan akan diadakan program study tour. Semua teman menyambut dengan gembira. Saat kusampaikan hal ini kepada ibu, kulihat ibu sedikit merenung. Aku  tahu ibu tidak punya biaya untuk itu. Beberapa malam berikutnya, disaat teman-temanku membicarakan soal study tour aku tidak berani bicara soal itu pada ibu. Aku lebih memilih diam, takut kalau menyakiti hati ibu. Namun ketika acara study tour hampir tiba, ibu bicara padaku, “Kalau mau ikut, ikut saja. Tapi ibu tidak bisa memberi bekal lebih.” Kujawab, “Tidak usah bu, tidak ikut juga tidak apa-apa kalau memang kita tidak ada biaya.” Namun ibu menjawab dengan lembut, “Tenang saja, ibu punya duit…” (KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH) 

Ya Allah, hanya demi melihatku bahagia… 

Penerimaan rapor usai. Dengan bangga kubuka lembar demi lembar raporku untuk kutunjukkan pada ibu. Tertera sebuah angka disana yang menunjukkan rankingku. Dengan senyum gembira ibu memelukku hangat dan membelai kepalaku yang masih berbalut jilbab seragam. Tidak sulit memang menorehkan angka yang ada di raporku itu. Namun betapa sulitnya untuk menggerakkan tangan seorang guru untuk kemudian membentuk angka lurus dalam rapor. Ya, aku ranking satu bu… inilah hadiah untukmu. Setelah pengorbananmu padaku. Do’amu dan nasehatmu senantiasa mengalir tanpa kuminta. Bagai sebuah mata air yang mengalirkan airnya tanpa mengharap air itu akan kembali pada sumbernya.

Setelah semua kebohonganmu, sempat membuat hatiku terenyuh. Namun, itu jualah yang membuat hatiku kuat dan semangat untuk bertekad. Aku tak tahu sudah berapa ribu kebohongan serupa yang kau lontarkan selama ini. Selama beberapa tahun belakangan ini. Kuyakin sudah sangat banyak. Dan sampai kapan kau akan terus berbohong, aku tak tahu.

Maka karena itu, aku mengerti mengapa Allah memerintahkan manusia untuk berbakti kepada orang tua, terutama kepada ibu. Pengorbanan ibu takkan dapat kita balas. Ya Allah, tunjukkan aku untuk mensyukuri nikmat Engkau.

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang tuanya (ibu dan bapaknya), ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a, "Ya Tuhanku, tunjukkan aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (QS. Al-'Aĥqāf:15)

Diataptasi dari: Bukhori Ahmad's Note

Wednesday 28 December 2011

Indahnya Surga

Jika pada post sebelumnya saya membahas nereka, maka saya sekarang membahas tentang surga agar bisa direnungkan, menumbuhkan rasa harapan untuk masuk ke surga-Nya, dan memotivasi untuk beribadah. Jangan lupa bawa Qur'ānnya.


Indahnya Surga
Buah-buahan dan Tanaman Surga
Buah-buahan di surga banyak yang serupa dengan buah-buahan di dunia, dilihat dari bentuk dan namanya. Perbedaan buah di surga buah tersebut tidak layu, busuk, tua, atau mengecil dan berkurang sebagaimana buah yang di dunia. Di antara nama buah yang disebut dalam Al-Qur’an adalah delima dan anggur. (QS. Ar-Raĥmān:68)


Ibnu Abbas berkata, ”Apabila penghuni surga tertarik untuk memetik buah-buahan surga, maka buah–buah tersebut mendekat kepadanya hingga dia dapat mengambil buah yang mana ia sukai.” Ia juga berkata, ”Buah-buah di surga seperti anggur, ia lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, lebih lembut dari pada tepung, dan di dalamnya tidak ada biji. Adanya tanaman di surga, setelah benihnya disebar maka tumbuh dalam seketika dan siap panen saat itu juga. (HR. Bukhārī)

Bangunan Surga
Bangunan yang terbuat dari batu bata emas dan perak. Adukannya beraroma kasturi yang sangat harum, kerikilnya terbuat dari mutiara lu’lu dan yāqūt(الْيَاقُوتُ) dan tanahnya terbuat dari za’faran, bagaikan tepung putih yang beraroma kasturi. Bentuk-bentuk bangunannya adalah kubah-kubah indah yang terbuat dari mutiara. Rasullullah Saw berjanji bahwa barangsiapa yang sholat sunnah 12 rakaat sehari semalam, maka Allah akan membangun sebuah rumah untuk di surga. (HR. Muslim)

Pintu-pintu di Surga

Di dalam surga terdapat 8 pintu, di antaranya adalah pintu Ar-Rayyān(الرَّيَّانُ) yang diperuntukan bagi orang yang berpuasa. Seorang wanita yang rajin sholat 5 waktu dan berpuasa lalu meninggal sedangkan suaminya ridhā maka ia akan dipersilakan untuk masuk surga dari pintu manapun yang ia sukai. Pintu-pintu surga senantiasa terbuka orang yang rajin sholat akan masuk pintu shalat, yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad, dan yang bersedekah akan dipanggil akan masuk dari pintu sedekah. (HR. Bukhārī dan Muslim)


Luas dan lebar pintu surga seperti jarak pengendara tercepat selama 3 hari, jarak antara satu pintu dengan pintu lainnya seperti antara Makkah dengan Bushrā.

Pasar di Surga
Rasulullah bersabda, ”Sesungguhnya di surga terdapat pasar yang didatangi penghuni surga setiap hari jum’at. Angin utara berhembus dan menerpa wajah dan pakaian mereka hingga membuat mereka semakin tampan dan menarik. Dalam keadaan seperti itu mereka pulang menemui istrinya masing-masing, istri-istrinya mereka berkata, ”Demi Allah, kamu kok semakin tampan dan ganteng saja.” Mereka menjawab, ”Kalian juga semakin cantik dan ayu.” (HR. Muslim).

Angin dan Bau Surga
Bau aroma surga bisa dicium dari jarak perjalanan 100 tahun, Ibnul Qayyim berkata, "Aroma surga itu ada 2 macam, yaitu: aroma yang bisa ditemui di surga yang dicium oleh para arwah dan tidak bisa diketahui dengan panca indra seperti halnya aroma bunga, dsb. Aroma jenis kedua bisa dijangkau oleh penghuni surga kelak, baik dari tempat jauh maupun dekat. Adapun aroma surga di dunia maka ia bisa dicium oleh orang-orang yang dikehendaki Allah, seperti para nabi, rasul, dan mujahidin.

Derajat di Surga
Rasulullah Saw bersabda sesungguhnya di surga terdapat 100 tingkatan yang disediakan Allah bagi yang berjihad di jalannya, jarak antara satu tingkat dengan tingkat lainnya seperti jarak antara langit dan bumi. Maka jika kalian minta kepada Allah, mintalah surga firdaus. (HR. Bukhārī)


Tempat tertinggi di surga adalah Al-Wasīlah yang terletak di surga tertinggi. Ia hanya dihuni oleh seseorang yaitu Rasulullah SAW.

Bidadari Surga
Bidadari surga adalah makhluk berkelamin wanita yang diciptakan Allah untuk penghuni surga. Al-Qur’ān dan hadis menggambarkan tentang keindahan dan kesempurnaan penciptaan mereka. Digambarkan bahwa mereka adalah bidadari yang cantik jelita, putih bersih, dipingit didalam kemah, dan senantiasa menundukan pandangan. Allah menyebut mereka dengan Khairātun Hisān(خَيْرَاتٌ حِسَانٌ) (bidadari yang baik dan cantik), mereka perawan, penuh cinta, sebaya, dan kulitnya halus. (QS. Ar-Raĥmān:70)


Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhārī disebutkan bahwa kiranya salah seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti ia menyinari langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga lebih baik dari pada dunia dan isinya.

Pemandangan lain di surga

Perhiasan Penghuni Surga
Para penghuni surga akan dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal. Mereka duduk sambil bersandar diatas dipan-dipan yang indah. (Al-Kahfi:30-31)


Kasur surga adalah kasur tebal dan empuk. Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra. (QS. Ar-Raĥmān:54 dan 76)

Kemah, ranjang dan sofa di surga
Rasulullah bersabda” sesungguhnya setiap orang mukmin di surga disiapkan baginya kemah dari mutiara lu’lu'(لُؤْلُؤٌ) yang berongga. Tingginya 60 mil. Di dalamnya terdapat keluarganya dan orang beriman berjalan mengelilingi mereka, sebagian mereka tidak bisa melihat sebagian yang lain. (HR. Bukhārī dan Muslim)

Pelayan di surga
Yang senantiasa sibuk melayani para penghuni surga adalah Wildānun Mukhalladūn(وِلْدَانٌ مُخَلَّدُونَ). Mereka adalah anak orang-orang muslim yang meninggal sewaktu kecil. (QS. Al-Wāqi'ah:17-18)




Keadaan para penghuni surga
Para penghuni surga mulus, tampan, dan bercelak. Mereka akan senantiasa muda dan pakaiannya tidak pernah usang.


Golongan Pertama yang masuk surga kelihatan bagai bulan purnama. Mereka tidak pernah kencing dan buang air besar, mereka tidak beringus dan meludah. Sisir mereka terbuat dari emas dan bejananya terbuat dari misk(مِسْكٌ).

Para penghuni surga kebanyakan adalah orang miskin dan lemah.


Rasulullah adalah orang yang pertama kali mengetuk pintu surga. (HR. Muslim)


Diantara ciri-ciri penghuni surga ialah sebagaimana sabda Nabi SAW, ”Maukah aku tunjukan tentang penghuni surga? Ia adalah orang yang lemah dan merendahkan diri (Tawādhdhu'=تَوَاضُعٌ). Jika ia bersumpah atas nama Allah, pasti Allah memperkenankan sumpahnya.” (HR. Bukhārī & Muslim)


Yang terbanyak dari penghuni surga adalah umat Nabi Muhammad Saw.
Rasulullah menyebutkan bahwa penghuni surga berjumlah 120 barisan dan umat Muhammad berjumlah 80 barisan dari 120 barisan tadi (2/3 Penduduk surga).


Yang pertama kali masuk surga

Yang pertama kali masuk surga adalah Rasulullah dan Abu Bakar Ash-Shiddiq(الصِّدِّيْقُ), kelompok pertama yang akan masuk surga tanpa hisab berjumlah 70.000 orang mereka saling bergandengan tangan hingga masuk surga semuanya, wajah mereka seperti rembulan saat purnama. (HR.  Bukhārī)


Rasulullah bersabda, ”Adapun tiga orang yang pertama kali masuk surga adalah orang yang mati syahid dan seorang hamba yang tidak disibukan oleh dunia dan taat kepada rabbnya, namun ia menjaga diri dari meminta-minta. (HR. Ahmad)


Orang-orang miskin akan masuk surga terlebih dahulu dari orang-orang kaya karena mereka tidak memiliki sesuatu (harta) untuk dihisab. Selisih waktu antara keduanya adalah 40 Tahun. (HR. Ahmad)

Yang terakhir kali masuk surga
Hamba yang terakhir kali masuk surga adalah orang yang melintasi titian, terkadang berjalan dan terkadang merangkak dan terkadang dilalap Api Neraka hingga hangus. Allah memerintahkannya untuk masuk surga, namun ia melihat seakan surga telah penuh sesak. Allah berkata kepadanya bahwa ia akan diberi kenikmatan 10 kali lipat dari dunia dan seisinya, hingga ia merasa dipermainkan oleh Allah. Namun Allah berfirman bahwa itulah derajat penghuni surga yang paling rendah kelasnya. (HR. Bukhārī dan Muslim)
اyang perlu diingat:

  1. Menurut sebagian ulama bahwa sebagian dari penyebutan 7, 70, 700, dan seterusnya bukanlah bilangan baku, namun menjelaskan saking banyaknya.
  2. Bagi yang ingin melihat ayatnya, dapat diklik tulisannya.
Beberapa Ayat-ayat Al-Qur'ān yang menjelaskan tentang Surga


وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ ●  فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ذَوَاتَا أَفْنَانٍ فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ فِيهِمَا عَيْنَانِ تَجْرِيَانِ فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ فِيهِمَا مِنْ كُلِّ فَاكِهَةٍ زَوْجَانِ فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ مُتَّكِئِينَ عَلَى فُرُشٍ بَطَائِنُهَا مِنْ إِسْتَبْرَقٍ وَجَنَى الْجَنَّتَيْنِ دَانٍ فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ فِيهِنَّ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلا جَانٌّ فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ كَأَنَّهُنَّ الْيَاقُوتُ وَالْمَرْجَانُ فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ هَلْ جَزَاءُ الإحْسَانِ إِلا الإحْسَانُ فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ وَمِنْ دُونِهِمَا جَنَّتَانِ فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ مُدْهَامَّتَانِ فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ فِيهِمَا عَيْنَانِ نَضَّاخَتَانِ فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ فِيهِمَا فَاكِهَةٌ وَنَخْلٌ وَرُمَّانٌ فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ●  فِيهِنَّ خَيْرَاتٌ حِسَانٌ فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ حُورٌ مَقْصُورَاتٌ فِي الْخِيَامِ فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلا جَانٌّ فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ مُتَّكِئِينَ عَلَى رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَعَبْقَرِيٍّ حِسَانٍ فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ تَبَارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلالِ وَالإكْرَامِ
46.   dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.
47.   Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?,
48.   kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan.
49.   Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
50.   di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir
51.   Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
52.   di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan.
53.   Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
54.   mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat.
55.   Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
56.   di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.
57.   Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
58.   seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
59.   Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
60.   tidak ada Balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).
61.   Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
62.   dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi.
63.   Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
64.   kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya.
65.   Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
66.   di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang memancar.
67.   Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
68.   di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima.
69.   Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
70.   di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik- baik lagi cantik-cantik.
71.   Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
72.   (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dan dipingit dalam rumah.
73.   Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
74.  mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.
75.   Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
76.   mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah.
77.   Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
78.   Maha Agung nama Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan karunia.


وَنَطْمَعُ أنْ يُدْخِلَنَا رَبُّنَا مَعَ الْقَوْمِ الصَّالِحِيْنَ

Tuesday 27 December 2011

Dahsyatnya Neraka

Anda tentunya pasti sudah diceritakan tentang neraka mengenai apa itu neraka oleh ibunda tercinta, ayahanda, paman, kakak, atau ustadz dari daerah masing-masing. Anda pasti merasa ngeri, kan? Kali ini saya mau membagi informasi tentang neraka berdasarkan Al-Qur'ān dan Al-Hadīts (Jangan lupa bawa Qur'ānnya).


Kondisi Penduduk Neraka


  1. Wajah mereka cacat dan terbakar (QS. Al-Mu'minūn:104)
  2. Setiap kulit yang hangus karena terbakar maka Allah akan mengganti kulit yang baru agar merasakan sakit(karena jika kulit terbakar saraf juga ikut terbakar dan tidak merasakan sakit lagi) dan seperti itu seterusnya.(QS. An-Nisā':56)
  3. Pakaian dari Qaţirān(قَطِرَانٌ) yang terbuat dari tembaga yang dilebur. (QS. Ibrāhīm: 49-50)
  4. Tidur dengan tikar dan selimut dari api neraka. (QS. Al-A'rāf:41)



Makanan dan Minuman Neraka


  1. Pohon Zaqqūm(شَجَرَتُ الزَّقُّومِ), Mayangnya seperti kepala setan dan tumbuh dibawah dasar Neraka Jahim. Bagi yang memakannya, maka ususnya akan terburai. (QS. Ad-Dukhān:43-46)
  2. Pohon Dharī'(ضَرِيعٌ), yaitu pohon duri yang sangat keras, tidak dapat menggemukan, dan tidak menghilangkan lapar. Karena ia menyumbat tenggorokan, tidak keluar, dan tidak juga masuk ke dalam perut. Demikian itu menurut Ibnu Abbas. (QS. Al-Ghāsiyah:6)
  3. Ghislīn(غِسْلِينٌ), yaitu nanah bercampur darah yang keluar dari penduduk neraka. (QS. Al-Haqqah:35-37)
  4. Al-Ĥamīm(حَمِيمٌ), yaitu air yang sangat panas yang akan disuguhkan dengan besi panas yang ujungnya di bengkokkan.(QS. An-Naba’:24-25)
  5. Al-Ghassāq(غَسَّاقٌ), yaitu air yang sangat dingin. Menurut Ibnu Umar ia adalah nanah kental yang jika setetesnya ditumpahkan dibarat bumi, niscaya penduduk timur akan memcium baunya yang sangat busuk. (QS. An-Naba’:24-25)
  6. Air Shadīd(مَاءٌ صَدِيدٌ), yaitu air nanah bercampur darah. Ibnu Rajab berkata, "Air Shadīd akan membuat wajah mereka hangus sekaligus membuat seluruh kulit kepala dan rambutnya mengelupas." (QS. Ibrāhīm:16)

Pintu-pintu Neraka


Jahanam memiliki 7 Pintu yang tiap pintu telah ditetapkan golongon yang akan memasukinya.
وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِّكُلِّ بَابٍ مِّنْهُمْ جُزْءٌ مَّقْسُومٌ

Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka. (QS. Al-Ĥijr: 43-44)

Para Penjaga Neraka


Allah menggambarkan tentang karakter malaikat penjaga neraka, mereka adalah makhluk yang sangat keras dan kasar.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلاَئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادٌ لاَّ يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At-Taĥrim:6)


Jeritan, Rintihan, dan Rengekan Penduduk Neraka.


  1. Diantara kengerian neraka, yaitu: penduduknya menarik dan mengeluarkan nafas dengan merintih dan menjerit karena sangat pedihnya siksa yang dirasakan. (QS. Al-Anbiyā':100) dan (QS. Hūd:106)
  2. Penduduk Neraka  merintih dan memohon ampun agar dapat di keluarkan dari siksa neraka mereka berjanji akan beramal shaleh jika dikembalikan di dunia. Namun harapan mereka adalah harapan kosong dan doa mereka adalah doa yang sia-sia. (QS. Fāţir:37)
  3. Mereka meminta kepada Malaikat Malik (penjaga neraka) agar mereka dibunuh oleh Allah saja. Malaikat berkata,”Sesungguhnya kalian akan tetap berada di neraka ini.” (QS. Az-Zukhruf:77)
  4. Mereka juga meminta kepada Penghuni surga agar diberi sedikit saja dari air atau dari rezeki Allah yang diberi kepada Penghuni Surga. Namun Penghuni Surga menjawab, "Allah mengharamkan keduanya dari orang-orang kafir." (QS. Al-A'rāf:50-51)


Sumur dan Jurang Neraka


Kedalamannya sebagaimana yang disampaikan Rasullullah SAW dalam riwayat Muslim dari Abu Hurairah, ”Pada suatu hari kami bersama Nabi SAW. Lantas kami mendengar suara benda jatuh kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Tahukah kalian, suara apakah itu?" Kami menjawab, ”Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi Saw bersabda, "Itu adalah suara batu yang dikirim dari neraka jahanam sejak 70 tahun yang lalu dan sekarang baru sampai ke dasar neraka.” (HR. Muslim)

Akhir kata, kita berlindung kepada Allah dari semua ini.

نعوذ باللَه من تلك