Banyak orang yang merasa frustasi (tolong jangan tanya, “Seberapa banyak?”) karena kenyataan mereka tidak sesuai dengan impian.
Sebagai contoh, ada seorang anak yang ingin kuliah di Sekolah x, tapi nyatanya biaya tidak mencukupi atau otaknya yang tidak sampai!
Sebagai contoh, ada seorang anak yang ingin kuliah di Sekolah x, tapi nyatanya biaya tidak mencukupi atau otaknya yang tidak sampai!
Atau mereka yang merantau ke kota besar, bermimpi ingin mendapatkan pekerjaan berkelas nasional bahkan internasional, tapi nyatanya yang didapatkan hanyalah pekerjaan biasa-biasa saja, apa adanya, bahkan ada apanya.
ada anak yang mencoba melempar manggis
manggis dilempar mangga didapat
ada bujang yang melamar gadis
gadis dilamar janda didapat.
(Maksudnya semua tidak selalu sesuai harapan)
Apakah jika seperti itu kita hanya bisa mengeluh?! Bukankah mengeluh tiada berguna dan tambah menambah masalah? Memang manusia diciptakan 'suka mengeluh dan kikir'. Allah berfirman:
Apakah jika seperti itu kita hanya bisa mengeluh?! Bukankah mengeluh tiada berguna dan tambah menambah masalah? Memang manusia diciptakan 'suka mengeluh dan kikir'. Allah berfirman:
إِنَّ الإنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا ● إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا ● وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا ● إِلاَّ ......Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali ..... (QS. Al-Ma`ārij:19-34)
Jika Anda memiliki masalah yang sama atau masih satu kaum dengan masalah di atas, berikut ada langkah-langkah ampuh atau tips yang bisa Anda lakukan saat mimpi tidak sesuai kenyataan.
Langkah #1: Bertindaklah selalu secara fleksibel dan dinamis
Jika kamu betul-betul ingin menggapai kesuksesan, maka diperlukan kesiapan untuk bisa bertindak secara fleksibel dan dinamis terhadap setiap perubahan yang terjadi.
Sekarang, saya akan buat sebuah analogi sederhana lagi.
Saat ada badai atau angin topan yang besar, tidak jarang kita melihat pohon yang memiliki batang yang sangat besar tumbang! Apa sebabnya.?
Sebab mereka (pohon yang bersangkutan) tidak kuat menahan beban yang diterima.
Namun coba tengoklah bambu! Karena batangnya yang lentur, maka bambu bisa fleksibel bergerak ke segala arah, bergoyang saja saat ditiup angin dan jarang tumbang walau lebih kecil dari pada pohon yang batangnya sangat besar!
Nah, begitu pun dengan kita! Jika kita bertindak dan berpikir dinamis dan juga fleksibel, maka kita akan lebih tahan dalam menghadapi tantangan dan perubahan serta masalah yang datang.
Sekarang, saya akan buat sebuah analogi sederhana lagi.
Saat ada badai atau angin topan yang besar, tidak jarang kita melihat pohon yang memiliki batang yang sangat besar tumbang! Apa sebabnya.?
Sebab mereka (pohon yang bersangkutan) tidak kuat menahan beban yang diterima.
Namun coba tengoklah bambu! Karena batangnya yang lentur, maka bambu bisa fleksibel bergerak ke segala arah, bergoyang saja saat ditiup angin dan jarang tumbang walau lebih kecil dari pada pohon yang batangnya sangat besar!
Nah, begitu pun dengan kita! Jika kita bertindak dan berpikir dinamis dan juga fleksibel, maka kita akan lebih tahan dalam menghadapi tantangan dan perubahan serta masalah yang datang.
Bukankah segala sesuatu yang baik akan ada sesuatu yang tidak enak sebagai pendahulunya, Bahkan KATANYA hal SANGAT-SANGAT buruk semacam pesugihan dan babi ngepet (na'ūdzubillāh) pun ada tumbal dan ritualnya...
Anggap aja sebuah cobaan atau halangan sebagai sebuah tumbal dari kesuksesan yang akan kita dapat. So, belum ngasi tumbal (baca: berusaha) atau menjalani ritual cobaan (baca: sabar) tapi berharap Sukses??
Langkah #2: Berpikirlah bahwa INILAH yang terbaik untuk kita
Saat kenyataan tidak sesuai dengan impian, percayalah bahwa inilah yang terbaik untuk kita. Kita tidak pernah tahu skenario yang telah ditetapkan-Nya.
Karena, segala sesuatu yang menurut logika kita baik, bisa jadi justru sebaliknya di mata Tuhan! Karena itu kita harus berlajar agama.
Berpikirlah selalu positif atas apapun yang terjadi pada dirimu. Jangan biarkan satu kegagalan membuat kamyu kecewa, apalagi sampai frustasi berlarut-larut, lalu bunuh diri, Oh tidak! (Backsound: D'masiv - Jangan menyerah)
Anda tahu apa yang saya lakukan jika ada satu mimpi atau keinginan saya tidak kesampaian? Ayooo,,, coba tebaak!
Karena, segala sesuatu yang menurut logika kita baik, bisa jadi justru sebaliknya di mata Tuhan! Karena itu kita harus berlajar agama.
Berpikirlah selalu positif atas apapun yang terjadi pada dirimu. Jangan biarkan satu kegagalan membuat kamyu kecewa, apalagi sampai frustasi berlarut-larut, lalu bunuh diri, Oh tidak! (Backsound: D'masiv - Jangan menyerah)
Anda tahu apa yang saya lakukan jika ada satu mimpi atau keinginan saya tidak kesampaian? Ayooo,,, coba tebaak!
Menangis? Salah!! Mengamuk dan mengumpat? Salah!! Membunuh orang, lalu dimakan?? Nyaris!! Oke deh, saya kasih tau.
Saya biasa mengatakan:
Saya biasa mengatakan:
“Sudahlah, kamu tidak perlu kecewa, don’t ask me why, it is GOOD for you! Sekarang kamu dengarkan baik-baik, Allah akan menggantinya dengan YANG LEBIH BAIK! Tuhan tahu kamu orang yg baik & bijaksana. Hidupmu penuh dengan kelimpahan, dan kamu memang dilahirkan untuk selalu jadi pemenang!”
Jangan katakan saya gila karena berkata-kata sendiri karena manusia memang lebih sering berbicara sendiri dari pada dengan yang lain.
Biasakan mengatakannya di depan cermin dengan penuh keyakinan, tentunya saat sendirian! Atau Anda mau orang-orang mengelus dahi dengan telunjuk saat lihat kamu ngomong sendiri?
Apa yang saya lakukan di atas itu namanya adalah ’afirmasi‘.
Biasakan mengatakannya di depan cermin dengan penuh keyakinan, tentunya saat sendirian! Atau Anda mau orang-orang mengelus dahi dengan telunjuk saat lihat kamu ngomong sendiri?
Apa yang saya lakukan di atas itu namanya adalah ’afirmasi‘.
Afirmasi adalah kata-kata positif yang diucapkan berulang-ulang & diyakini untuk membentuk citra positif untuk mengurangi sikap-sikap negatif dalam diri kita.
Kata-kata afirmasi ini bisa kita buat/rancang sendiri, dan lalu bisa diucapkan secara verbal atau dalam hati. Menurut ahli Hynotherapy, afirmasi itu akan ‘terekam’ oleh alam bawah sadar kita.
|
Dan jika terus-menerus diucapkan & dengan penuh keyakinan, maka kita SEDANG atau AKAN menjadi seperti itu adanya, yang kita ucapkan! Dengan kata lain, afirmasi itu sama seperti do'a.
Oke, sekarang kembali ke jalan yang benar, selanjutnya!
Meski saat ini apa yang kita harapkan belum sesuai dengan impian, namun kita harus….
Oke, sekarang kembali ke jalan yang benar, selanjutnya!
Meski saat ini apa yang kita harapkan belum sesuai dengan impian, namun kita harus….
Langkah #3: Tetap siapkan MENTAL PEMENANG!
Saat kita mengalami kegagalan, lebih baik instropeksi diri dari pada menyalahkan takdir. Siapa tahu, kita memang belum siap jadi pemenang! Bisa jadi kesuksesan hanya akan membuat kita menjadi sombong, dan karena saking sayangnya Allah kepada kita, Ia tidak mau hamba-Nya berbuat dosa.
Saudaraku yang Super (gayanya Om Mario) setiap kemenangan itu lebih baik dirintis dari setiap peluh kita! Akan lebih baik jika kemenangan itu kita dapatkan setahap demi setahap. Banyak orang sukses, tapi kemudian mereka terjatuh, ada yang kepleset di tangga. Ada yang bangkit lagi, ada yang tidak, ada yang mati (bunuh diri). Liku hidup setiap manusia memang tidak sama.
Tapi ingat, kalau perlu catat!
Kesempatan untuk menang itu selalu terbuka bagi siapa saja.
Rezeki dan kemenangan itu sungguh tidak terkira banyaknya dari Allah, masih banyak yang menggantung di langit!
Sekarang tinggal bagaimana caranya?! Apakah mau meraihnya? Atau mengharapkan turun dengan sendirinya? Atau memandangi indahnya di langit sambil menghayal yang tidak jelas?
Saya sarankan, jangan pernah memilih yang kedua dan ketiga
Kita semua tahu bahwa yang namanya kemenangan itu bukan milik mereka yang pintar, namun seringkali dimiliki oleh mereka yang tidak pernah berhenti berusaha!
Langkah #4: Memperbanyak ibadah
Sudah hal yang lumrah bagi manusia jika ditimpa bencana 'mendadak sholeh' atau malah tambah parah yaitu malah tambah kufur kepada Allah. Hal yang pertama itu sudah biasa dan sudah termaktūb(tertulis) di dalam Al-Qur'ān. Allah berfirman:
وَإِذَا مَسَّ الْإِنسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَن لَّمْ يَدْعُنَا إِلَىٰ ضُرٍّ مَّسَّهُ ۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. Yūnus:12)
Untuk hal yang kedua, apakah Anda masih ingat 3 ayat yang pertama kali disebutkan di atas tentang manusia diciptakan suka mengeluh dan kikir? Apakah Anda membaca tulisan 'kecuali'? Pada ayat-ayar itu memang masih panjang lanjutannya setelah kata 'kecuali' yang saya sengaja tunda pembahasannya. Nah, sekarang saya bahas itu. Agar kita tidak termasuk yang suka mengeluh jika ditimpa bencana dan kikir jika diberi nikmat maka kita harus masuk dalam pengecualian pada ayat-ayat yang pertama kali disebut di atas.
Inilah lanjutan 3 ayat yang telah disebutkan di atas:Terimakasih sudah meluangkan beberapa menit buat baca tulisan ini.إِنَّ الإنسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا ●إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا ● وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا ● إِلاَّ الْمُصَلِّينَ ● الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلاَتِهِمْ دَائِمُونَ ● وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَّعْلُومٌ ● لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ ● وَالَّذِينَ يُصَدِّقُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ ● وَالَّذِينَ هُم مِّنْ عَذَابِ رَبِّهِم مُّشْفِقُونَ ● إِنَّ عَذَابَ رَبِّهِمْ غَيْرُ مَأْمُونٍ ● وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ ● إِلاَّ عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ ● فَمَنِ ابْتَغَىٰ وَرَاءَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْعَادُونَ ● وَالَّذِينَ هُمْ لأمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ ● وَالَّذِينَ هُم بِشَهَادَاتِهِمْ قَائِمُونَ ● وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلاَتِهِمْ يُحَافِظُونَ ● أُولَٰئِكَ فِي جَنَّاتٍ مُّكْرَمُونَ ●
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta), dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya). Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan. (QS. Al-Ma`ārij:19-35)
Thanks to Allah SWT,
Semoga menginspirasi.
Semoga menginspirasi.
تمت هذه الكتابة بحمد الله
عسى هذه أن تكون نصيحةً لنا
آمين يا ربّ العالمين
Diadaptasi dari: KASKUS' Hot Thread
No comments:
Post a Comment