Allah menganugerahkan al-hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Qur'an dan As-Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah maka ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).

Thursday 5 January 2012

Kisah Pensil dan Penghapus [RENUNGAN]

Pensil : "Maafkan aku Penghapus..."

Penghapus : "Maafkan aku? Untuk apa, Pensil? Kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku..."

Pensil : "Aku minta maaf karena aku suka membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu berada disana untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat..."

Penghapus : "Hal itu memang benar. Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru. Aku sungguh bahagia dengan peranku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih..."



Si Penghapus adalah orang tua kita...
Si Pensil adalah diri kita sendiri....

Orang tua akan selalu ada untuk anak-anaknya...
Untuk memperbaiki kesalahan anak-anaknya...

Namun, terkadang, seiring berjalannya waktu...
Orang tua akan terluka dan akan menjadi semakin kecil
(bertambah tua dan akhirnya meninggal).
 
Walaupun anak-anak mereka pada akhirnya akan menemukan seseorang yang baru (suami atau istri), namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.

Tuesday 3 January 2012

Masih takut hantu?




أعوذ الله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Saudara Semuslimku semua 


Anda pasti tidak asing lagi dengan namanya makhluk Allah yang khususnya ada di INDONESIA yang dinamakan:



pocong, kuntilanak, genderuwo, tuyul, dan sebangsanya yang ada di Indonesia. 


Kalau di Luar Negeri, yang paling di kenal di dunia internasional yaitu Vampire, Drakula, dll.

Tahukah Anda? 

Bahwa bangsa jin itu khususnya jin fasik dan jin kafir itu suka mencuri-curi informasi di masyarakat daerahnya Anda 



Kok bisa begitu? Apa maksudnya? Saya kurang begitu mengerti.       

Ingat, bahwa Bangsa Jin itu juga bisa melahirkan dan juga meninggal seperti Manusia karena bangsa jin juga Makhluk ciptaannya Allah sebagaimana seperti manusia, bukanya Allah sudah berjanji dalam Al-Qur'ān:



كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ


Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati...(QS. Ali 'Imrān:185)       

Setiap yang berjiwa dan mempunyai nyawa pasti akan merasakan mati, tidak pandang bulu.



Manusia, Jin, Setan, Iblis, Malaikat juga merasakan mati. Hanya Allah Zat Yang Maha Abadi, Subhanallah, Maha Besar Engkau Ya Allah.



Jadi bangsa jin juga bisa beranak pinak dan berkembang biak ya?     

Ya, tadi sudah dijelaskan di atas. Nah, akan dijelaskan lebih jelas di bawah. 



Banyak orang menganggap bahwa jin bisa hidup terus dan tidak pernah mati, namun sebenarnya ada hadist yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, di mana Nabi SAW berdoa:

أنت الحيّ الّذي لايموت والجنّ والإنس يموتون

Ya Allah, Engkau hidup tidak mati sedangkan jin dan manusia mati.
(Bukhāri: 7383 و Muslim: 717)

Nah, dari hadist di atas sudah jelas bahwa bangsa jin juga merasakan mati. 



Kita kembali lagi ke topik awal, bahwa bangsa jin itu khususnya jin fasik dan jin kafir itu suka mencuri-curi informasi di masyarakat daerahnya Anda, mengapa?


Begini, Misalnya di daerah terjadi kecelakaan tragis, korbannya tersebut meninggal dengan mengenaskan atau ada di suatu tempat yang dipercaya orang merupakan tempat angker. 

Bangsa Jin itu mencari informasi di daerah itu, bahwa orang-orang di daerah tersebut sangat takut yang namanya "pocong".

Maka bangsa jin tersebut akan berubah bentuk menjadi pocong dan membuat resah masyarakat sekitar daerahnya.

Contohnya yang lain, di suatu jalan pernah ada kecelakaan beruntun, banyak orang yang meninggal di sana, maka di jalan tersebut sering terjadi penampakan korban kecelakaan yang sudah meninggal. Apakah itu orang yang mati penasaran?

Bukan, saya tegaskan sekali lagi itu adalah salah seorang dari Bangsa Jin.


Lalu apa tujuan jin fasik dan jin kafir menakuti manusia?

Tujuan terbesarnya adalah merusak aqidah keislaman kita. Karena takut, kita jadi lupa akan Allah Yang Maha Besar yang menciptakan jin tersebut.

Apakah selayaknya bangsa jin itu lebih ditakuti oleh manusia, dibandingkan dengan Allah Yang Maha besar, Subhanallah. 

Tidak, tidak pantas sama sekali bangsa jin kita takuti, hanya kepada Allah lah kita harus takut. 

Makanya kita harus menguatkan tauhid kita terhadap Allah, kita harus mengenal siapa itu Allah. Maka apabila kita sudah mengenal Allah kita akan mengetahui taktik-taktik dari jin fasik dan Jin kafir dalam merampas aqidah kita.

Jin itu hanya makhluk dan mempunyai tugas yang sama dengan manusia, semenjak jin dan manusia diciptakan.

Jin dan manusia adalah makhluk Allah yang memiliki tugas yang sama untuk menyembah Allah. Allah berfirman: 


وَمَا خَلَقْتُ الْجِنِّ وَالإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ


Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz-Dzāriyāt:56)
Dari ayat di atas terdapat pertanyaan yang besar di dalam lubuk hati kita? Sama-sama makhluk Allah, mengapa mesti takut sama bangsa jin yang menyerupai pocong, kuntilanak, dll.



Anda pernah menemukan hantu pocong menakuti rakyat Amerika di sana?

Ya mana ada bangsa jin di Amerika sana menyerupai bentuk pocong? Yang ada bangsa jin di sana menyerupai Drakula yang punya gigi bertaring. 

Kalau ada Bangsa jin dari Indonesia ketemu sama bangsa jin di Amerika sana:

Bangsa Jin dari indonesia berubah bentuk menjadi pocong di Amerika, untuk menakuti manusia di Amerika sana.

Bangsa jin yang ada di Amerika sana, mungkin berkata, 

"Sorry Mister , di sini rakyatnya tidak takut sama yang begituan, 
di sini mah takutnya sama yang hantu Drakula." 
Malah Anda dikira guling kok loncat-loncat sama rakyat Amerika di sana. 

Begitu juga vampire yang ada di China sana, katanya loncat-loncat dan jika menggigit orang maka orang tersebut akan menjadi vampire juga.

Sampai sekarang belum ada berita INTERNASIONAL yang mengatakan bahwa ada segerombolan Vampire menyerang suatu kota, yang mengisap darah penduduknya. Kalau pun ada pasti separuh bumi sudah menjadi zombie hidup.  Jika ada yang digigit drakula, vampire, atau yang sebangsanya pasti kita pada beberapa waktu lagi akan jadi seperti itu. Tapi nyatanya kan gak ada manusia yang jadi zombie/vampire.
 

Itu semua khayalan manusia yang dimanfaatkan oleh bangsa jin untuk menyerupai bentuk yang paling ditakuti penduduk daerah tersebut.

Ada orang yang sebagai Geologist yang sering keluar masuk hutan dan sering kali masuk ke daerah pedalaman, sering kali melihat orang kesurupan yang di mana jin yang masuk ke dalam tubuh orang tersebut, hanya bisa berbicara dalam bahasa sunda dan belanda dan jin tersebut nggak bisa bahasa indonesia. 



Saat ditanya ternyata umurnya lumayan cukup lama sekitar 300 tahun.  Entah benar apa itu jin.  Dia ternyata di lahirkan di lingkungan orang-orang sunda, jadi tak bisa bicara bahasa indonesia. 


Alhamdulillah ternyata jin tersebut Muslim, jadi bisa di keluarkan dengan pendekatan dakwah.  Akhirnya dia keluar sendiri tanpa meminta yang aneh-aneh 

Jadi sudah wajar bahwa pocong hanya beredar di sekitaran Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan terkadang di Kalimantan.  Kalau pulau lain saya kurang tau. 

Karena Masyarakat di Pulau-pulau tersebut masih meyakini/takut yang namanya pocong dan sebangsanya. 


Kasus ke 2

Misalnya di daerah terjadi kecelakaan tragis, korbannya tersebut meninggal dengan mengenaskan. Lalu orang-orang di sana bilang arwahnya gentayangan akibat kecelakaan itu atau kah ada di suatu tempat yang di percaya orang merupakan tempat angker.
Lalu yang sering menampakkan diri itu siapa? Apakah korban yang meninggal itu? 

Bukan, yang menampakkan diri itu juga salah satu bangsa jinnya juga. 



Sedangkan orang yang sudah meninggal itu (memang sudah tiba waktunya dia meninggal) di alam kubur.

Bukannya dia mati penasaran karena ditabrak lari oleh kendaraan lain 

Dia tak penasaran, memang cara meninggalnya dia dengan cara kecelakaan, simaklah ayat Allah di bawah ini:



قُل لَّن يَنفَعَكُمُ الْفِرَارُ إِن فَرَرْتُم مِّنَ الْمَوْتِ أَوِ الْقَتْلِ وَإِذًا لاَّتُمَتَّعُونَ إِلاَّ قَلِيلاً


Katakanlah: "Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja". (QS. Al-Ahzāb:16)

Memang cara matinya dia dengan kecelakaan, seandainya dia tau dia akan mati kecelakaan dia lari kemana aja, pasti akan berjumpa dengan maut. Maka karena itu Allah merahasiakan yang namanya maut, Maha Besar Allah, seandainya maut itu diketahui pasti banyak manusia yang tidak tenang tidurnya. 



Jadi yang sering menampakkan diri itu bukan korban kecelakaan tersebut, melainkan Jin yang mencuri-curi informasi bahwa di daerah tersebut telah terjadi kecelakaan dan dia menampakan diri seperti korban kecelakaan tersebut.


Jadi berhati-hatilah, jin fasik dan jin kafir jangan sampai merampas aqidah Anda. 

Itu semua hanya penipuan belaka. 
Pertanyaan-pertanyaan
Bedanya Iblis, setan, dan jin itu apa ya?                                   

Iblis (nenek moyang setan) adalah dari jenis jin.



Berdasarkan ayat di bawah ini:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. (QS. Al-Kahfi:50)

Setan dari jenis jin juga

Diantara jin ada yang menjadi setan, yaitu jin-jin kafir yang berupaya menjerumuskan manusia dengan tipu dayanya agar tidak beriman kepada Nabi.



Berdasarkan ayat di bawah ini :

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا

Dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu(manusia). (QS. Al-An'am:112)
Mengapa di ayat itu ada yang mengatakan bahwa setan juga ada dari golongan manusia "Yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia" 

Ya, terkadang manusia juga bisa menjadi setan, baik itu Anda, atau bahkan saya sendiri.  (Ya Allah jangan sampai Ya Allah)

Manusia baru dikatakan sebagai Setan

Yaitu : Apabila Manusia berbuat kejahatan/kemaksiatan, lalu dia mengajak orang lain juga untuk melalukan kejahatan/kemaksiatan yang sama dengan orang tersebut.



Contoh : Misalnya si Budi biasa bolos sekolah, lalu dia mengajak teman-temannya yang lain agar tidak masuk sekolah.

Pada saat itu lah si Budi bisa kita katakan dia sebagai Setan dari golongan Manusia berbuat dosa kok mengajak orang... 

Sedangkan Manusia yang bukan di katakan Setan yaitu apabila pelaku berbuat kejahatan buat dirinya sendiri dan tidak mengajak orang lain. 

Monday 2 January 2012

STOP Mengeluh!

Banyak orang yang merasa frustasi (tolong jangan tanya, “Seberapa banyak?”) karena kenyataan mereka tidak sesuai dengan impian. 

Sebagai contoh, ada seorang anak yang ingin kuliah di Sekolah x, tapi nyatanya biaya tidak mencukupi atau otaknya yang tidak sampai! 
Atau mereka yang merantau ke kota besar, bermimpi ingin mendapatkan pekerjaan berkelas nasional bahkan internasional, tapi nyatanya yang didapatkan hanyalah pekerjaan biasa-biasa saja, apa adanya, bahkan ada apanya.


ada anak yang mencoba melempar manggis
manggis dilempar mangga didapat
ada bujang yang melamar gadis
gadis dilamar janda didapat. 

(Maksudnya semua tidak selalu sesuai harapan)

Apakah jika seperti itu kita hanya bisa mengeluh?! Bukankah mengeluh tiada berguna dan tambah menambah masalah? Memang manusia diciptakan 'suka mengeluh dan kikir'. Allah berfirman:


 إِنَّ الإنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا ● إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا ● وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا ● إِلاَّ ......
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali ..... (QS. Al-Ma`ārij:19-34)
Jika Anda memiliki masalah yang sama atau masih satu kaum dengan masalah di atas, berikut ada langkah-langkah ampuh atau tips yang bisa Anda lakukan saat mimpi tidak sesuai kenyataan.


Langkah #1: Bertindaklah selalu secara fleksibel dan dinamis
Jika kamu betul-betul ingin menggapai kesuksesan, maka diperlukan kesiapan untuk bisa bertindak secara fleksibel dan dinamis terhadap setiap perubahan yang terjadi.

Sekarang, saya akan buat sebuah analogi sederhana lagi.

Saat ada badai atau angin topan yang besar, tidak jarang kita melihat pohon yang memiliki batang yang sangat besar tumbang!  Apa sebabnya.?

Sebab mereka (pohon yang bersangkutan) tidak kuat menahan beban yang diterima.

Namun coba tengoklah bambu! Karena batangnya yang lentur, maka bambu bisa fleksibel bergerak ke segala arah, bergoyang saja saat ditiup angin dan jarang tumbang walau lebih kecil dari pada pohon yang batangnya sangat besar!

Nah, begitu pun dengan kita! Jika kita bertindak dan berpikir dinamis dan juga fleksibel, maka kita akan lebih tahan dalam menghadapi tantangan dan perubahan serta masalah yang datang.

Bukankah segala sesuatu yang baik akan ada sesuatu yang tidak enak sebagai pendahulunya, Bahkan KATANYA hal SANGAT-SANGAT buruk semacam pesugihan dan babi ngepet (na'
ūdzubillāhpun ada tumbal dan ritualnya...

Anggap aja sebuah cobaan atau halangan sebagai sebuah tumbal dari kesuksesan yang akan kita dapat. So, belum ngasi tumbal (baca: berusaha) atau menjalani ritual cobaan (baca: sabar) tapi berharap Sukses?? 



Langkah #2: Berpikirlah bahwa INILAH yang terbaik untuk kita
Saat kenyataan tidak sesuai dengan impian, percayalah bahwa inilah yang terbaik untuk kita. Kita tidak pernah tahu skenario yang telah ditetapkan-Nya.

Karena, segala sesuatu yang menurut logika kita baik, bisa jadi justru sebaliknya di mata Tuhan! Karena itu kita harus berlajar agama.

Berpikirlah selalu positif atas apapun yang terjadi pada dirimu. Jangan biarkan satu kegagalan membuat kamyu kecewa, apalagi sampai frustasi berlarut-larut, lalu bunuh diri, Oh tidak! (Backsound: D'masiv - Jangan menyerah) 

Anda tahu apa yang saya lakukan jika ada satu mimpi atau keinginan saya tidak kesampaian? Ayooo,,, coba tebaak!
 
Menangis? Salah!! Mengamuk dan mengumpat? Salah!! Membunuh orang, lalu dimakan?? Nyaris!! Oke deh, saya kasih tau.

Saya biasa mengatakan:
“Sudahlah, kamu tidak perlu kecewa, don’t ask me why, it is GOOD for you! Sekarang kamu dengarkan baik-baik, Allah akan menggantinya dengan YANG LEBIH BAIK! Tuhan tahu kamu orang yg baik & bijaksana. Hidupmu penuh dengan kelimpahan, dan kamu memang dilahirkan untuk selalu jadi pemenang!”
Jangan katakan saya gila karena berkata-kata sendiri karena manusia memang lebih sering berbicara sendiri dari pada dengan yang lain.

Biasakan mengatakannya di depan cermin dengan penuh keyakinan, tentunya saat sendirian! Atau Anda mau orang-orang mengelus dahi dengan telunjuk saat lihat kamu ngomong sendiri?  


Apa yang saya lakukan di atas itu namanya adalah ’afirmasi‘.
Afirmasi adalah kata-kata positif yang diucapkan berulang-ulang & diyakini untuk membentuk citra positif untuk mengurangi sikap-sikap negatif dalam diri kita.
Kata-kata afirmasi ini bisa kita buat/rancang sendiri, dan lalu bisa diucapkan secara verbal atau dalam hati. Menurut ahli Hynotherapy, afirmasi itu akan ‘terekam’ oleh alam bawah sadar kita.
Dan jika terus-menerus diucapkan & dengan penuh keyakinan, maka kita SEDANG atau AKAN menjadi seperti itu adanya, yang kita ucapkan! Dengan kata lain, afirmasi itu sama seperti do'a.

Oke, sekarang kembali ke jalan yang benar, selanjutnya!

Meski saat ini apa yang kita harapkan belum sesuai dengan impian, namun kita harus….



Langkah #3: Tetap siapkan MENTAL PEMENANG!
Saat kita mengalami kegagalan, lebih baik instropeksi diri dari pada menyalahkan takdir. Siapa tahu, kita memang belum siap jadi pemenang!   Bisa jadi kesuksesan hanya akan membuat kita menjadi sombong, dan karena saking sayangnya Allah kepada kita, Ia tidak mau hamba-Nya berbuat dosa. 

Saudaraku yang Super (gayanya Om Mario) setiap kemenangan itu lebih baik dirintis dari setiap peluh kita! Akan lebih baik jika kemenangan itu kita dapatkan setahap demi setahap. Banyak orang sukses, tapi kemudian mereka terjatuh, ada yang kepleset di tangga. Ada yang bangkit lagi, ada yang tidak, ada yang mati (bunuh diri). Liku hidup setiap manusia memang tidak sama.

Tapi ingat, kalau perlu catat!
Kesempatan untuk menang itu selalu terbuka bagi siapa saja.

Rezeki dan kemenangan itu sungguh tidak terkira banyaknya dari Allah, masih banyak yang menggantung di langit! 

Sekarang tinggal bagaimana caranya?! Apakah mau meraihnya? Atau mengharapkan turun dengan sendirinya? Atau memandangi indahnya di langit sambil menghayal yang tidak jelas?

Saya sarankan, jangan pernah memilih yang kedua dan ketiga
  

Kita semua tahu bahwa yang namanya kemenangan itu bukan milik mereka yang pintar, namun seringkali dimiliki oleh mereka yang tidak pernah berhenti berusaha!

Langkah #4: Memperbanyak ibadah
Sudah hal yang lumrah bagi manusia jika ditimpa bencana 'mendadak sholeh' atau malah tambah parah yaitu malah tambah kufur kepada Allah. Hal yang pertama itu sudah biasa dan sudah termaktūb(tertulis) di dalam Al-Qur'ān. Allah berfirman:

وَإِذَا مَسَّ الْإِنسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَن لَّمْ يَدْعُنَا إِلَىٰ ضُرٍّ مَّسَّهُ ۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 

Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. Yūnus:12)


Untuk hal yang kedua, apakah Anda masih ingat 3 ayat yang pertama kali disebutkan di atas tentang manusia diciptakan suka mengeluh dan kikir? Apakah Anda membaca tulisan 'kecuali'? Pada ayat-ayar itu memang masih panjang lanjutannya setelah kata 'kecuali' yang saya sengaja tunda pembahasannya. Nah, sekarang saya bahas itu. Agar kita tidak termasuk yang suka mengeluh jika ditimpa bencana dan kikir jika diberi nikmat maka kita harus masuk dalam pengecualian pada ayat-ayat yang pertama kali disebut di atas.
Inilah lanjutan 3 ayat yang telah disebutkan di atas:



إِنَّ الإنسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا   ●إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا إِلاَّ الْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلاَتِهِمْ دَائِمُونَ وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَّعْلُومٌ لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ وَالَّذِينَ يُصَدِّقُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ وَالَّذِينَ هُم مِّنْ عَذَابِ رَبِّهِم مُّشْفِقُونَ إِنَّ عَذَابَ رَبِّهِمْ غَيْرُ مَأْمُونٍ وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ إِلاَّ عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ فَمَنِ ابْتَغَىٰ وَرَاءَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْعَادُونَ وَالَّذِينَ هُمْ لأمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ وَالَّذِينَ هُم بِشَهَادَاتِهِمْ قَائِمُونَ وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلاَتِهِمْ يُحَافِظُونَ أُولَٰئِكَ فِي جَنَّاتٍ مُّكْرَمُونَ


Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta), dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya). Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan. (QS. Al-Ma`ārij:19-35)
Terimakasih sudah meluangkan beberapa menit buat baca tulisan ini.
Thanks to Allah SWT,
Semoga menginspirasi.
تمت هذه الكتابة بحمد الله
عسى هذه أن تكون نصيحةً لنا
آمين يا ربّ العالمين
Diadaptasi dari: KASKUS' Hot Thread